Kabar baik datang kembali dari perusahaan startup e-commerce di Indonesia. Perusahaan ini akan menjadi perusahaan terbuka atau tbk. PT Global Digital Niaga Tbk ( BELI ) adalah perusahaan e-commerce ketiga yang listing di Bursa Saham Indonesia. PT Global Digital Niaga pemilik situs ecommerce Blibli.com.
Blibli merupakan situs jual beli online populer di masyarakat Indonesia. Data tersebut dapat kita lihat melalui databooks pada agustus 2022. Blibli masih menduduki top 5 e-commerce yang di gunakan oleh masyarkat Indonesia. Mungkin bagi teman – teman yang membaca artikel ini sudah tidak asing lagi dengan situs jual beli ini.
PT Global Digital Niaga Tbk ( BELI ) merupakan anak perusahaan milik PT Djarum. Mungkin orang sudah banyak mengenal perusahaan Djarum group sebagai produsen rokok tembakau di Indonesia. Tahun 2011 adalah tahun lahirnya perusahaan ini. Yap, Djarum group melebarkan sayap bisnis mereka kedalam sektor Digital dengan mengemban Blibli sebagai anak usaha mereka.
Mungkin banyak dari kita tidak mengetahui pada 2018 perusahaan e-commerce ini masuk untuk berinvestasi kedalam raksasa E-Commerce. Perusahaan tersebut adalah GOTO ( PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk ) yang menjadi investasi Djarum Group dibawah kendali PT Global Digital Niaga Tbk. Analisa pasar yang jeli serta ketepan pengambilan keputusan mendorong Blibli Group untuk masuk di waktu yang tepat.
Lalu bagaimana analisa saham Blibli ini Setelah IPO?. Apakah perusahaan ini sama seperti perusahan e-commerce lainnya atau lebih berpotensi Blibli?. Silahkan baca artikel ini sampai habis dan pastikan jangan terlewat satu baris pun.
NOTE : Artikel ini bukan sebuah artikel rekomendasi atau ajakan terkait untuk berinvestasi pada sebuah instrumen investasi. Kami hanya memberikan referensi agar pemahaman Investasi lebih baik dan tidak salah dalam memilih instrumen Investasi.
2011 menjadi langkah awal PT Global Digital Niaga Tbk merambah di dunia digital. PT Global Digital Niaga tbk atau lebih dikenal Blibli memulai usaha mereka sebagai e-commerce. Kantor pusat Blibli ada di Jalan Jend A.Yani no 34 Kab Kudus, Jawa Tengah. Ini adalah satu – satunya platform belanja online yang pusat bisnis mereka ada di luar ibukota Jakarta. Namun untuk mendukung perseroan dalam berusaha mereka juga membuka kantor operasional di area Jakarta Pusat.
Guna memperkuat Blibli sebagai perusahaan digital, tahun 2017 mereka melakukan akuisisi terhadap tiket.com selaku penyedia layanan jual beli tiket. Setelah sukses melakukan akuisis terhadap perusahaan Tiket.com. Blili terus berekspansi menjad raksasa bisnis. 2021 mereka melakukan akuisisi terhadap perusahaan Tbk di bidang supermarket. Tak tanggung – tanggung supermarket ini merupakan penyedia layanan untuk kelas menengah ke atas. Ranch Market dan Farmers Market adalah dua merek yang dikuasi.
Hal ini menambah kepercayaan blibli untuk terus berekspansi kedalam bisnis penyedia layanan niaga secara online. Sehingga pada tahun 2022 ini mereka memutuskan untuk menjual saham kepada publik. Menjadi platform E-Niaga atau E-Commerce tidak membuat mereka berhenti ditempat. Berdasarkan website mereka, terdapat setidaknya 11 Anak usaha yang dimiliki blibli untuk mendukung kegiatan usaha mereka.
PT Global Tiket Network ( Tiket.com ) Sebagai penyedia layanan online travel agency.PT Supra Boga Lestari Tbk sebagai penyedia layanan Supermarket yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dan masih banyak lagi terkait anak usaha mereka.
Banyak yang mengira bahwa nantinya saham perusahaan ini akan senasib dengan GOTO & BUKA. Mengapa? karena kedua perusahaan tersebut adalah pemain di sektor yang sama dengan Blibli. PT Global Digital Niaga ( BELI ) telah menetapkan harga penawaran umum sebear Rp 450,- per lembar sahamnya. Pada debut ipo kali ini, mereka melepas 17,77 Milliar saham kepada publik atau setara dengan 15% kepemilikan saham. Oleh karena itu nantinya perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar 7 Trilliun lebih.
Penggunaan dana ipo ini sejatinya akan digunakan untum melunasi hutang kepada bank BCA ( Bank Central Asia ) dan Bank BTN ( Bank Tabungan Negara ). Jadi total uang yang akan didapatkan adalah 7,99 Trilliun. Nantinya sisa daripada uang IPO akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
Melihat situasi dan kondisi terkait peluang toko online di Indonesia. Blibli , Tokopedia dan Bukalapak memiliki rantai pasok yang berbeda – beda. Sejatinya memang mereka masuk kedalam kategori ecommerce, namun mereka juga melakukan kegiatan usaha dalam bidang offline. Kita lihat dari sisi market Offline. Blibli telah memiliki jaringan supermarket yang sangat besar. Ranch Market , Farmers Market bisa menjadi sumber keuntungan mereka melalui PT Supra Boga Lestari Tbk ( RANC ). Pemanfaatan jaringan ini dapat mempertegas kehadiran Blibli baik online maupun offline.
Memiliki kelebehian di beberapa sektor, Blibli mungkin dapat menghasilkan pundi – pundi cuan dari berbagai bisnisnya. Walaupun untuk saat ini anak usaha Blibli khususnya RANC ( PT Supra Boga Lestari Tbk ) masih mengalami kerugian pada Kuartal II tahun 2022. Selain adanya supermarket, Blibli telah menggandeng merk handphone terkenal yaitu Samsung. Melalui anak usahanya PT GTN ( Global Teknologi Niaga ) mereka membuka gerai official di beberapa kota besar.
Dengan adanya perbedaan sektor dan gaya bisnis blibli, Kami rasa bahwa perusahaan ini memiliki harapan besar untuk mendulang keuntungan. Ekosistem yang telah di bangun oleh group Djarum bisa memberikan harapan terkait bisnis ini.
Terlepas dari nama besar mereka, Blibli dikenal sebagai perusahaan E-Commerce. Perusahaan ini adalah satu – satunya yang terlihat jarang sekali untuk bakar uang secara besar – besaran. Mungkin kami yang jarang mendapati iklan mereka atau karena memang kami jarang sekali menggunakan platform mereka. Namun hal ini dapat dipertimbangkan bahwa setidaknya blibli akan memiliki Loyal customer.
Masuk menjadi jajaran 5 besar pengunjung terbanyak. Blbli masih menjadi raja sampai dengan kuartal II Tahun ini. Walaupun tidak sebanyak toko online berwarna orange. Pilihan Investasi pada perusahaan rintisan ada pada kita. Yang perlu di perhatikan adalah Blibli merupakan anak usaha dari Djarum Group. Selebihnya pemilik usaha ini adalah Hartono Bersaudara yang mana mereka juga menguasai mayoritas saham BBCA. Setidaknya blibli memiliki dukungan kuat dari segi pemilik hingga jaringan bisnis.
Melihat pertumbuhan platform belanja online yang semakin tahun semakin besar. Dan dukungan konektifitas yang semakin baik. Menjadikan sektor ini adalah sektor yang basah. Masa peralihan behavior menjadi titik tumpuan baru setelah pandemi Covid-19 untuk beralih ke mode online. Berdasarkan riset yang dilakukan setidaknya lebih dari 2 Jam dihabiskan untuk menikmati jejaring sosial. Belum lagi kebiasaan ini tiap generasi berbeda – beda.
Gambar ilustrasi by Katadata.co.id
Persaingan yang ketat dan masih gencarnya bakar uang, menjadikan posisi Blibli saat ini berada pada urutan 4. Kinerja tersebut sudah bagus menurut kami. Mungkin perilaku bakar uang mulai dikurangi akan terlihat mana e-commerce yang telah memiliki loyal customer atau pelanggan tetap.
Melihat prospektus perushaan. Perusahaan masih mengalami kerugian dari tahun ketahun. Hal ini mungkin sudah tidak asing bagi kita semua. Karena mereka masih dalam tahap pengembangan yang cukup pesat. Proses Akuisisi dan merger mungkin akan membebani keuangan perusahaan karena hal tersebut. Pada bulan Juni 2022 laba bersih masih mencatatkan rugi sebesar 1,5 T.
Bisa jadi ini menjadi hal yang tidak menarik untuk kita sebagai investor. Namun melihat gurita atau lingkara bisnis perusahaan. Prediksi kami dalam jangka menengah perusahaan dapat menghasilkan keuntungan usaha. Di gabungkan nya seluruh unit bisnis menjadi terintegrasi akan menambah pengalaman belanja seluruh pelanggan setia.
Lalu bagaimana? apakah diawal saham ini bisa disimpan untuk tujuan Investasi?. Jawaban kami adalah YA, Investasi di perusahaan ini bukan merupakan hal yang salah. Yang perlu diperhatikan adalah bisnis yang dijalani perusahaan rintisan bisa jadi akan menghasilkan keuntungan yang lama. Diawal – awal mungkin sebagai investor hanya dapat menikmati Capital Gain dari selisih harga beli & jual saham. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat perusahaan BELI ini dapat membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
JIka kita sebagai investor masih meminimalisir resiko untuk berinvestasi pada saham BELI. Maka percayalah kepada diri sendiri jangan FOMO terhadap saham perusahaan ini. Potensi keuntungan pada awal pencatatan terbuka lebar. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh position trader untuk memanfaatkan peluang tersebut. Namun bagi kalian yang masih berkeinginan melihat hasil kinerja perusahaan atau Wait and See terus ikuti perkembangan perusahaan ini.
Sifatnya yang dinamis bisa saja membawa perusahaan ini pada ahir periode 2022 mengalami keuntungan yang cukup signifikan. Terlepas dari itu semua kita sebagai investor harus tetap membaca prospektus perusahaan secara teliti. Sumber awal dari seluruh informasi terletak pada dokument tersebut. Jadi jangan malas – malas untuk membaca yah.
Terima kasih yang telah mebaca artikel ini sampai ahir, Kami mohon maaf apabila ada salah penulisan atau kata. Bagi kalian yang ingin belajar dan memperdalam pengetahuan terkait Investasi Saham. Kalian dapat bergabung kedalam Komunitas Saham Teman Investasi. Komunitas ini terbuka lebar dan gratis bagi kalian yang ingin belajar dengan beberapa benefitnya.
Referensi